Senin, 05 Oktober 2009

Silaturahim ke Rohis SMA n 1 Bawang

assalamu'alaikum...

tepatnya tangal berapa ane kurang tau,Rohis Ce_Ri@ berkunjung ke tempat Rohis Fresh SMA N 1 Bawang guna
Silaturahim.Wuih..Ternyata Rohis disana ibarat laut y,lagi surut2nya.Bayangin aj masa ikhwan kelas XII cuma 3 ekor eh anak thok w,kasihan banget kan??gimana Rohis Ce_Ri@???ikhwanya Banyak tapi juga yang aktif itu2 thok..

Tapi Alhamdulillah mas'ulnya tetap semangat.sip lah,kita disana sharing2 tentang berbagai masalah yang kita jalani,pengenalan proker2 Rohis Ce_Ri@ dan lain2.asyik pokoknya.nah itu salah satu kegiatan yang kami lakukan,njane si di suruh posting semua kegiatan Rohis.tapi waktu ane tersita untuk yang lain(males be..) hehehe...
Read More......

Curahan Hati Koordinator IPTEK

assalamu'alaikum..

bentar lagi rohis angkatan 2009/2010 akan reor,kelas XII hampir bernapas lega sekaligus was-was,masalahnya yang ikhwan kelas X sedikit banget,baru 8 orang tapi InsyaAllah
pada istiqamah semua,amin.ngapain banyak-banyak tapi pada kaya kebo,mending sedikit tapi pada kaya singa.Sepakat???.O iya sebelum reor ngapain y???ada LPJ!!!waduh...ampun mas ketua,jarang keupdate blognya trus ada 2 acara masih pending.tidak!!tapi tetap semangat...
Read More......

Selasa, 24 Februari 2009

KAJIAN PERDANA ROHIS 2008/2009

assalamualaikum....

khaifa khaluq???he..he..he...ini posting pertama ane di tahun 2009,mohon afwan ngga pernah posting,cz sibuke pool...,kali ini ane bawa kabar gembira,alhamdulilah rohis angkatan 2008/2009 akan mengadaken kajian perdana yang akan di selenggarakan insyaAllah pada,hari kamis,26 februari 2009 pada pukul 14.00 wib,DI AULA smansabara.tema kali ini adalah tentang "maulid nabi Muhammad SAW" oleh Bpk.Budi pujiantoro(Mr.Prolog SMA N 1 Banjarnegara)ada juga bedah film,judulnya "the message",ga lupa nasyidnya shoutusshabab,bagi para temen2 baik alumnus,kakak kelas tercinta,dan teman2 sma1 banjarnegara,dateng ya di acara kami,tenang aja,acara ini gratis alias ga bayar...,dapet snack lagi..InsyaAllah menyenangkan,mengasyikan,dan dapat menambah pengalaman temen2 sekalian....

wassalamualaikum.... Read More......

Senin, 14 Juli 2008

Matahari Terbit Dari Barat

Assalaamu’alaikum wr. wb.

Sistem kerajaan memang runyam. Fitrah manusia adalah memilih orang yang paling unggul diantara mereka untuk dijadikan pemimpin. Orang hebat biasanya memang mampu membesarkan keturunan yang hebat pula, meski tidak selalu demikian. Karena sang pemimpin terpilih memiliki keturunan yang unggul, maka anak-anaknya pun mewarisi tahta kepemimpinan. Demikianlah pola ini berlanjut hingga akhirnya orang berpikiran untuk memberi jabatan tersebut hanya pada garis keturunan tertentu.

Celakanya, sistem kepemimpinan berdasarkan garis keturunan juga seringkali melahirkan anak-anak manja yang mengandalkan kharisma ayah-ayah mereka. Karena hidupnya serba terjamin di istana, mereka pun mabuk dalam kesombongan. Beberapa diantara mereka menjadi raja yang zalim, beberapa bahkan berani mengklaim dirinya sebagai Tuhan atau serupa dengan-Nya. Beginilah penyakit takabur kalau sudah kronis.

Ada juga kader Iblis yang apes karena harus berhadap-hadapan dengan seorang lelaki yang dikenal sangat lugas, pemberani, dan tidak tedeng aling-aling. Track record-nya luar biasa, mulai dari mendebat ayahnya sendiri yang seorang pembuat berhala, mendebat kaumnya sendiri, bahkan kemudian menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh kaumnya itu. Kini, sang penguasa yang merangkap kader Iblis bertatap muka dengan lelaki pemberani yang bernama Ibrahim as. Beginilah perdebatan singkat yang terjadi diantara mereka, sebagaimana terdokumentasikan di dalam Al-Qur’an :

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan : “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata : “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata : “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu ; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

(Q.S. Al-Baqarah [2] : 258)

Ada yang berpendapat bahwa sang penguasa ketika itu memanggil dua orang ke hadapannya. Yang satu dibiarkan hidup, sedang yang satu lagi dibunuh. Itulah yang dimaksudkan dengan kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan. Menggelikan, memang. Tapi begitulah hasil kaderisasi Iblis. Lebih banyak bercanda daripada seriusnya. Bahkan nyawa orang pun dianggap permainan belaka. Tidak heran jika kini banyak yang ber-haha hihi sambil menyebut Al-Qur’an itu Kitab Suci porno, atau dengan tidak bertanggung jawabnya mengatakan bahwa kita tak usah pusing-pusing memikirkan siapa yang sesat, karena semua itu baru akan jelas di akhirat nanti. Bagi mereka ini, agama memang bukan untuk diseriusi.

Kata-kata menelanjangi penggunanya. Dengan argumen tadi, justru jelaslah logika berpikir sang raja yang sedang berdebat dengan Nabi Ibrahim as. Sudah jelas bahwa ia menganggap ‘mematikan dan menghidupkan’ itu ekivalen dengan ‘membiarkan hidup dan membunuh’. Barangkali demikian pulalah persangkaannya terhadap Allah. Dalam khayalnya, Allah hanya mampu membiarkan hidup dan membunuh. Allah tidak menciptakan, melainkan hanya tunduk pada keinginan manusia untuk bereproduksi. Di sisi lain, Allah juga bisa membunuh sekehendak-Nya. Inilah gabungan antara teori evolusi yang ‘tidak membutuhkan penciptaan’ dan penggambaran yang keji terhadap Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan pada-Nya...

Nabi Ibrahim as., tentu saja, jauh lebih cerdas daripada penguasa konyol yang satu itu. Kalau mengaku memiliki kemampuan yang setara dengan Allah, hendaknya dibuktikan dengan melakukan sesuatu yang sebanding dengan yang sudah dilakukan oleh Allah. Maka tantangan untuk menerbitkan matahari dari Barat adalah argumen yang sangat tepat dan menohok.

Setidaknya ada tiga pokok pikiran yang menginfeksi akal penguasa yang lupa daratan tadi, yaitu :

1. Allah itu pasif
2. Manusia (dalam hal ini adalah dirinya sendiri) mampu menyamai Allah dalam salah satu perbuatan-Nya
3. Allah itu kejam



Pokok pikiran yang pertama, as weird as it may sound, dibenarkan oleh banyak orang. Barangkali karena Allah tak pernah menampakkan wujud-Nya kepada kita, lantas kita berpikir bahwa Dia tidak sepenuhnya in charge di alam semesta ini. Ada yang berpendapat bahwa setelah menciptakan dunia ini, lantas Allah duduk manis sebagai penonton saja. Mereka menganggap bahwa setelah alam semesta ini diciptakan, Allah tidak lagi memegang kendali. Manusia pun boleh berkembang sekehendak hati. Bahkan dalam kondisi yang sangat ekstrem, Nasr Hamid Abu Zayd – seorang tokoh yang sering dikutip ucapannya oleh orang-orang sekuler-liberal – menganggap bahwa Allah pun harus tunduk pada ‘kuasa’ sejarah.

Banyak juga yang mengadopsi pola pikir kedua, yaitu mengira bahwa manusia bisa menyamai Allah. Sekian banyak orang yang mengenal sains secara ‘tanggung’ berkhayal bahwa ‘kesaktian sains’ adalah bukti bahwa Tuhan itu tidak dibutuhkan. Mereka merasa hebat karena telah mampu membuat bayi tabung, meskipun bahan dasarnya adalah sel telur dan sel sperma yang diciptakan oleh Allah juga. Bahkan sekiranya mereka mampu menciptakan manusia dari tanah, itu pun masih menggunakan ‘modal’ pemberian Allah. Pemikiran manusia yang merasa independen dari Tuhannya memang sungguh mengherankan, sekaligus juga begitu umum kita jumpai.

Poin ketiga adalah cara pelarian yang sangat menyedihkan. Karena tak mau mengikuti petunjuk Allah, lantas Allah pun disebut kejam. Allah sangat kejam karena telah menciptakan musibah, kelaparan, peperangan, dan kejahatan di muka bumi. Bahkan Allah telah menyiapkan siksa neraka yang membuat segala penderitaan di dunia nampak kecil. Mereka sama sekali tidak mempertimbangkan betapa banyaknya pemberian Allah pada seluruh makhluk ciptaan-Nya dan betapa banyak waktu yang diberikan kepada mereka untuk mampu memahami petunjuk-Nya.

Nabi Nuh as. menyampaikan dakwahnya selama ratusan tahun. Setelah sekian lama, dan sebagian besar kaumnya tetap kafir, barulah Allah SWT menenggelamkan mereka dalam peristiwa banjir besar. Demikian pula kaumnya para Nabi dan Rasul lainnya, mereka pun telah menyaksikan kebenaran dan mendapatkan cukup banyak waktu untuk belajar.

Masalahnya, sampai matahari terbit dari arah barat sekalipun, akan ada saja manusia yang tak mau belajar.

Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Read More......

Iblis Itu Kafir !

Assalaamu’alaikum wr. wb.

Saya harus berkali-kali mengingatkan diri saya sendiri mengapa topik culun seperti ini mesti dibahas. Akan tetapi di era cyber seperti ini, setiap informasi sangat berharga. Jika kita diam mematung, maka info-info yang sesat akan beredar bebas. Hal ini sudah terbukti nyata, karena – berkenaan dengan topik kali ini – memang benar-benar ada yang menyangka bahwa Iblis itu tidak kafir. Canggihnya lagi, ia malah dinobatkan sebagai makhluk yang tauhid-nya paling murni.

Nurcholis Majid dulu pernah bilang bahwa kalau kita banyak membaca, mungkin kita akan sependapat dengan orang-orang yang mengatakan bahwa Iblis itu murni tauhid-nya, karena ia menolak sujud kepada selain Allah SWT (dalam hal ini kepada Nabi Adam as.). Yang Cak Nur lupa jelaskan adalah : buku macam apa yang dibaca sehingga menghasilkan kesimpulan seperti itu? Inilah kegawatan era informasi seperti yang sudah saya sebutkan di paragraf sebelumnya.

Jadi, buku macam apa yang mengatakan bahwa Iblis itu murni tauhid-nya?

Kisah seputar penciptaan Nabi Adam as. dan penolakan Iblis untuk sujud kepadanya sudah cukup dikenal. Sayangnya, selain berita-berita yang diyakini kebenarannya, beredar pula kisah-kisah yang entah dari mana munculnya. Untuk menjaga kualitas rubrik ini, marilah kita bersandar pada referensi-referensi yang handal saja.

Ada tujuh surah di dalam Al-Qur’an yang memuat kisah menggemparkan ini. Anda bisa menemukannya di surah Al-Baqarah [2], Al-A’raaf [7], Al-Hijr [15], Al-Israa’ [17], Al-Kahfi [18], Thaaha [20], dan Shaad [38]. Jalan ceritanya sederhana dan mudah dipahami, jadi rasanya tidak perlu dibahas secara mendetil. Di sini, kita hanya akan membahas beberapa poin penting.

Pada suatu ketika, Allah SWT memutuskan untuk menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Karena suatu sebab, hal ini membuat para malaikat heran dan mempertanyakan kehendak Allah tersebut. Allah kemudian menciptakan Nabi Adam as., membekalinya dengan ragam pengetahuan yang tidak dimiliki oleh para malaikat sekalipun, dan kemudian mereka pun merasa takjub pada makhluk baru ciptaan Allah tersebut (Q.S. Al-Baqarah [2] : 30-33). Dari sini kita dapat memahami bahwa meskipun Allah memiliki kekuasaan tak terbatas, namun kita boleh mengajukan pertanyaan atau mengekspresikan keheranan kita terhadap kehendak-Nya, tentunya dengan cara yang santun. Tentunya bertanya itu jauh berbeda dengan menolak mentah-mentah.

Iblis, on the other hand, bukan tipe teman berbincang yang baik. Tanpa tanya-tanya terlebih dahulu, ia langsung menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam as., bahkan kemudian membantah-Nya. Pada surah Al-A’raaf, Al-Hijr, Al-Israa’ dan Shaad, kita dapat melihat dengan jelas alasan penolakan Iblis, yaitu karena ia – sebagai makhluk yang diciptakan dari api – merasa tak sudi bersujud kepada Adam as. yang diciptakan dari tanah.

Mari hayati episode yang satu ini. Iblis berhadap-hadapan dengan Allah SWT, yang ia sendiri tahu pasti bahwa kekuasaan-Nya tak ada bandingannya, kemudian ia membantah-Nya tanpa setidaknya bertanya terlebih dahulu. Jika memang ada iman dalam dirinya, maka pastilah iman itu luntur dengan sangat cepat. Kita tidak menjumpai makhluk lain yang lebih nekad daripada Iblis. Banyak yang durhaka kepada Allah, tapi mereka tidak memproklamirkan kedurhakaannya sedemikian rupa.

Hasilnya? Ada sekian banyak gelar yang ‘dihadiahkan’ kepada Iblis. Dari ketujuh surah yang sudah saya sebutkan di atas, inilah ‘gelar kehormatan’ yang diberikan kepadanya :

1. ‘takabur dan kafir’ (Q.S. Al-Baqarah [2] : 34
2. ‘hina’ (Q.S. Al-A’raaf [7] : 13)
3. ‘terkutuk’ (Q.S. Al-Hijr [15] : 34)
4. ‘calon penghuni neraka Jahannam’ (Q.S. Al-Israa’ [17] : 63)
5. ‘makhluk yang durhaka dan musuhnya manusia’ (Q.S. Al-Kahfi [18] : 50)
6. ‘pembangkang’ (Q.S. Thaahaa [20] : 116)
7. ‘takabur, kafir dan terkutuk’ (Q.S. Shaad [38] : 74-77)

Inikah gelar yang pantas untuk hamba yang murni tauhid-nya?

Penelusuran kita akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa anjuran Cak Nur untuk ‘rajin membaca’ hendaknya diaplikasikan terlebih dahulu kepada Al-Qur’an sebagai bacaan utama, baru kepada bacaan-bacaan sekunder yang bermanfaat. Buku apa pun yang mengatakan bahwa Iblis memiliki tauhid yang murni sudah pasti bertentangan dengan Al-Qur’an. Pada titik ini, kita harus memilih antara beriman kepada Al-Qur’an atau memilih bahan bacaan lain untuk dijadikan rujukan.

Tentu tak perlu ada perdebatan lagi mengenai bagaimana kita harus memperlakukan Iblis. Iblis harus diperlakukan sebagai musuh. Akan tetapi, Iblis hanyalah satu oknum. Yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Iblis – dalam euforia kesombongannya sesaat setelah menerima vonis kafir dari Allah – telah bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam hingga akhir jaman (lihat, misalnya, di surah Shaad). Artinya, detik ini pun Iblis sedang sibuk melakukan proses kaderisasinya. Iblis memang hanya satu, namun doktrinnya menyebar kemana-mana. Kadang-kadang pemikirannya dibawa oleh manusia, kadang oleh jin. Manusia dan jin sama-sama memiliki kesempatan untuk bertaubat selama masih hidup dan belum kiamat. Sementara itu, Iblis dan pemikirannya terus abadi hingga waktu yang telah Allah tetapkan.

Nah, setelah topik konyol ini kita sudahi, insya Allah kita akan lanjutkan dengan membahas beberapa tokoh dalam sejarah peradaban manusia yang meniru-niru ‘kehebatan’ Iblis.


Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Read More......

Agar Tetap Termotivasi!!

Bukanlah berat beban yang menjadikan kita stress, namun lamanya kita memikul beban tersebut. ~ Stephen Covey

Berbicara motivasi, saya teringat ungkapan Stephen Covey ketika memberikan kuliah tentang Manajemen Stress. Covey memulai kuliahnya dengan mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: "Menurut Anda, seberapa berat segelas air ini?" Mahasiswanya pun menjawab berat air mulai dari 200 gr hingga 500 gr.

Covey pun menjelaskan argumen cerdasnya : "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, maka tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, bisa jadi lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya! Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban tersebut akan terus meningkat beratnya."
Nah, jika kita menjadi mahasiswanya Covey, apa yang akan kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, beristirahat sejenak sebelum mengangkatnya kembali. Kita harus meninggalkan beban tersebut secara periodik, agar dapat lebih segar dan mampu membawanya kembali.

Logika Covey bisa kita praktekkan dalam setiap sisi kehidupan. Banyak orang yang sulit untuk selalu termotivasi. Orang yang hebat pun pasti pernah merasakan turun atau bahkan kehilangan motivasi. Lima tips berikut semoga menjadikan kita agar tetap termotivasi. Praktekkan dan lihat perubahannya!

1. Pelihara sikap positif
Jika kita perhatikan, hidup hanya 10% dari apa yang terjadi pada diri kita, dan 90% adalah reaksi kita terhadapnya. Kita bertanggung jawab atas semua tindakan dan sikap, serta mengubahnya pada saat yang tepat. Ketika kita berada di lingkungan yang menyenangkan dan positif, kita menikmatinya, lebih percaya diri, dan tahu bahwa kita bisa mengubah segala sesuatu yang ingin kita ubah.

2. Tempatkan Permasalahan pada tempatnya
Setiap orang mempunyai permasalahan. Namun, menempatkannya dengan tepat menjadi tantangan tersendiri. Sebagai contoh, jika kita memiliki permasalahan dengan orang rumah, kita tidak perlu membawanya ke tempat kerja, atau orang lain yang tidak tahu menahu dengan permasalahan kita. Energi kita akan habis hanya untuk membawa masalah kita kemana-mana, yang justru menambah beban kita. Selesaikan masalah dengan segera dan tidak membiarkannya berlarut-larut. Begitupun, sebelum pulang ke rumah, tinggalkan beban pekerjaan kita. Kita tidak perlu membawa pulang urusan pekerjaan kita. Beban itu dapat kita teruskan keesokan harinya.

3. Buat Lingkungan yang positif
Apa yang kita dengar dan lihat, maka begitulah paradigma kita terbentuk. Karenanya, cobalah untuk selalu membuat lingkungan kita secara positif, seperti “Saya orang yang bermanfaat dan bernilai untuk orang lain” atau “Saya percaya bahwa saya akan sangat berhasil suatu hari nanti”. Tuliskan dan baca dengan sesering mungkin. Kita pun bisa mengucapkannya dengan keras untuk teracu melakukan hal-hal positif dalm hidup kita. Cobalah!

4. Buatlah waktu istirahat dengan benar
Tubuh kita bukanlah robot yang bisa kita paksa untuk terus menerus bekerja. Hal terbaik adalah melakukan segala sesuatunya dengan seimbang. Ketika waktunya istirahat, maka manfaatkan waktu tersebut untuk benar-benar beristirahat. Hal ini akan memberikan hak tubuh kita, sehingga bisa optimal untuk melakukan kerja selanjutnya.

5. Latihan, latihan dan latihan
Mendorong diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan, atau menjadi contoh bagi orang lain, seharusnya tidak hanya dilakukan ketika kita memiliki spirit saja. Ini menjadi proses yang berkelanjutan dalam setiap sisi kehidupan. Artinya, sikap mental kita, fisik yang selalu prima hendaknya selalu tampak pada lingkungan kerja, atau interaksi kita dengan orang lain.
Terus berusaha dan terus mencoba, itulah kuncinya. Menjaga agar tetap termotivasi di sepanjang jalan itu tidak mudah. Tentu saja ini yang membutuhkan uji coba terus menerus. Tetap semangat and have a nice day! ;-)
Read More......